Abstrak
Latar Belakang: Penyakit periodontal ditandai dengan kerusakan jaringan penyangga gigi akibat inflamasi kronis, yang dapat menyebabkan resorpsi tulang alveolar dan kehilangan gigi. Proses penyembuhan luka periodontal memerlukan respon inflamasi yang terkendali serta regenerasi jaringan. Ikan gabus (Channa striata) dikenal memiliki kandungan albumin, asam amino esensial, dan asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka.
Tujuan: Mengevaluasi efektivitas ekstrak ikan gabus dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada jaringan periodontal yang mengalami kerusakan akibat periodontitis.
Metode: Kajian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium pada hewan uji (Rattus norvegicus) dengan induksi periodontitis melalui aplikasi bakteri Porphyromonas gingivalis. Subjek dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan kelompok perlakuan (diberi ekstrak ikan gabus topikal). Parameter yang diamati adalah tingkat infiltrasi sel inflamasi, ketebalan jaringan epitel, dan jumlah fibroblas setelah 7 dan 14 hari.
Hasil: Kelompok perlakuan menunjukkan penurunan signifikan jumlah sel inflamasi serta peningkatan fibroblas dan ketebalan jaringan epitel dibandingkan kelompok kontrol (p<0,05).
Kesimpulan: Ekstrak ikan gabus efektif mempercepat penyembuhan luka periodontal melalui modulasi inflamasi dan stimulasi regenerasi jaringan.
Kata kunci: Ikan gabus, Channa striata, penyakit periodontal, penyembuhan luka, ekstrak alami
Pendahuluan
Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan mulut yang prevalensinya tinggi di masyarakat. Etiologinya berkaitan dengan biofilm mikroba patogen, terutama P. gingivalis, yang memicu respon inflamasi kronis dan destruksi jaringan penyangga gigi. Terapi periodontal konvensional seperti scaling dan root planing bertujuan mengeliminasi faktor penyebab, namun keberhasilan terapi sangat tergantung pada kemampuan jaringan dalam melakukan regenerasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan terapi suportif menggunakan bahan alami dengan efek antiinflamasi dan regeneratif semakin berkembang. Ikan gabus (Channa striata) mengandung protein tinggi, terutama albumin, yang telah terbukti berperan dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Kandungan lainnya seperti arginin, glisin, dan asam lemak omega-3 berperan sebagai agen antiinflamasi dan stimulan pembentukan jaringan baru.
Metodologi
Penelitian eksperimental dilakukan pada 20 ekor tikus Wistar jantan yang diinduksi periodontitis menggunakan injeksi subgingiva P. gingivalis selama 14 hari. Setelah konfirmasi inflamasi periodontal, tikus dibagi dalam 2 kelompok:
- Kelompok Kontrol (K): Tidak diberikan perlakuan tambahan.
- Kelompok Perlakuan (P): Dioleskan gel ekstrak ikan gabus topikal 2 kali sehari.
Sampel dikorbankan pada hari ke-7 dan ke-14 untuk pemeriksaan histopatologi jaringan periodontal. Parameter yang diamati:
- Jumlah sel inflamasi (neutrofil, limfosit, makrofag)
- Ketebalan epitel gingiva
- Jumlah fibroblas
Data dianalisis dengan uji statistik ANOVA dan uji lanjut Tukey (p<0,05).
Hasil dan Pembahasan
Tabel berikut menunjukkan hasil rerata parameter penyembuhan luka:
Hari ke- | Kelompok | Sel Inflamasi (/lapang pandang) | Ketebalan Epitel (μm) | Jumlah Fibroblas |
---|---|---|---|---|
7 | Kontrol | 28,4 ± 2,1 | 102,3 ± 5,4 | 17,2 ± 2,3 |
7 | Perlakuan | 15,6 ± 1,8 | 140,7 ± 6,1 | 28,9 ± 2,6 |
14 | Kontrol | 21,2 ± 1,9 | 121,0 ± 5,9 | 22,4 ± 2,0 |
14 | Perlakuan | 9,7 ± 1,5 | 162,8 ± 4,7 | 35,6 ± 3,1 |
Analisis menunjukkan bahwa kelompok perlakuan mengalami penurunan signifikan infiltrasi sel inflamasi dan peningkatan ketebalan epitel serta jumlah fibroblas. Hal ini mengindikasikan bahwa ekstrak ikan gabus mampu mempercepat fase inflamasi dan meningkatkan fase proliferatif penyembuhan.
Mekanisme Kerja:
- Albumin berfungsi sebagai agen antiinflamasi dan memperbaiki permeabilitas vaskular.
- Arginin meningkatkan produksi kolagen dan angiogenesis.
- Omega-3 menekan sitokin proinflamasi seperti TNF-α dan IL-1β.
Kesimpulan
Ekstrak ikan gabus (Channa striata) memiliki potensi sebagai agen penyembuh luka periodontal karena efek antiinflamasi dan stimulasi regenerasi jaringan. Penerapan bahan alam ini dapat menjadi terapi tambahan yang menjanjikan dalam perawatan penyakit periodontal, terutama pada fase pemulihan jaringan.