Analisis Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Jumlah Koloni Streptococcus mutans dalam Biofilm Plak Gigi secara In Vitro

Analisis Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Jumlah Koloni Streptococcus mutans dalam Biofilm Plak Gigi secara In Vitro

Penulis: [Nama Penulis]
Institusi: [Nama Institusi]


Abstrak

Latar Belakang: Streptococcus mutans merupakan bakteri utama penyebab karies gigi karena kemampuannya membentuk biofilm dan menghasilkan asam dari metabolisme karbohidrat. Penggunaan bahan alami sebagai agen antibakteri alternatif telah menjadi perhatian utama dalam dunia kedokteran gigi preventif. Daun sirih (Piper betle L.) diketahui mengandung senyawa aktif seperti fenol dan flavonoid yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri.
Tujuan: Mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun sirih terhadap jumlah koloni S. mutans dalam biofilm plak gigi secara in vitro.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorium dengan desain post-test only control group. Biofilm S. mutans dikultur pada media brain heart infusion (BHI) dan dibagi menjadi kelompok kontrol (akuades), klorheksidin 0,12% (pembanding), dan perlakuan dengan ekstrak etanol daun sirih pada konsentrasi 10%, 20%, dan 30%. Jumlah koloni dihitung dengan metode cawan tuang dan dianalisis menggunakan ANOVA satu arah.
Hasil: Terdapat penurunan signifikan jumlah koloni S. mutans pada kelompok yang direndam dengan ekstrak daun sirih dibandingkan dengan kontrol negatif (p < 0,05). Konsentrasi 30% menunjukkan efek penghambatan terbesar, mendekati efektivitas klorheksidin 0,12%.
Kesimpulan: Ekstrak daun sirih memiliki potensi sebagai agen antibakteri alami terhadap S. mutans dalam biofilm plak gigi secara in vitro. Konsentrasi optimal terdapat pada 30%.

Kata kunci: daun sirih, Streptococcus mutans, biofilm plak, antibakteri alami, Piper betle


Pendahuluan

Karies gigi masih menjadi salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling umum di seluruh dunia. Salah satu mikroorganisme utama penyebabnya adalah Streptococcus mutans, bakteri gram positif yang mampu membentuk biofilm dan menghasilkan asam dari gula, yang menyebabkan demineralisasi email gigi. Pengendalian pertumbuhan S. mutans menjadi strategi penting dalam pencegahan karies.

Klorheksidin sering digunakan sebagai agen antibakteri sintetik, namun penggunaannya dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti perubahan warna gigi dan iritasi mukosa. Oleh karena itu, diperlukan alternatif yang lebih aman, salah satunya dengan pemanfaatan bahan alam. Daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Indonesia karena mengandung senyawa antimikroba.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak etanol daun sirih terhadap jumlah koloni S. mutans dalam biofilm plak gigi secara in vitro.


Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan post-test only control group design. Sampel berupa kultur bakteri S. mutans yang ditumbuhkan dalam medium cair brain heart infusion (BHI) selama 24 jam untuk membentuk biofilm. Sampel dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (akuades), kontrol positif (klorheksidin 0,12%), dan tiga kelompok perlakuan dengan ekstrak etanol daun sirih konsentrasi 10%, 20%, dan 30%.

Setelah perendaman selama 1 menit, biofilm diambil dan dihitung jumlah koloninya dengan metode cawan tuang (plate count method) menggunakan media BHI agar. Koloni yang tumbuh dihitung dalam satuan colony-forming units (CFU/mL). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah, dilanjutkan uji post hoc Tukey untuk mengetahui perbedaan antar kelompok.


Hasil Penelitian

Hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara jumlah koloni S. mutans pada kelompok perlakuan dibandingkan kontrol negatif. Rata-rata jumlah koloni tertinggi terdapat pada kelompok akuades, sementara yang terendah pada kelompok ekstrak daun sirih konsentrasi 30%. Kelompok klorheksidin 0,12% tetap menjadi kelompok dengan penghambatan terbaik, namun perbedaan dengan kelompok ekstrak 30% tidak signifikan secara statistik (p > 0,05).

Tabel 1. Rata-rata jumlah koloni S. mutans (CFU/mL)

KelompokRata-rata (×10⁶ CFU/mL)
Kontrol negatif15.2 ± 0.8
Klorheksidin 0,12%2.1 ± 0.3
Ekstrak Sirih 10%8.9 ± 0.5
Ekstrak Sirih 20%5.4 ± 0.6
Ekstrak Sirih 30%2.6 ± 0.4

Pembahasan

Hasil penelitian ini mendukung potensi ekstrak daun sirih sebagai agen antibakteri alami terhadap S. mutans. Penurunan jumlah koloni seiring peningkatan konsentrasi menunjukkan adanya efek dosis-respons yang jelas. Kandungan senyawa aktif seperti eugenol, kavikol, dan flavonoid bekerja dengan merusak membran sel bakteri dan menghambat enzim metabolisme bakteri.

Kinerja ekstrak daun sirih 30% yang hampir sebanding dengan klorheksidin 0,12% menunjukkan bahwa bahan alam ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat kumur atau pencegah karies alternatif. Namun, uji toksisitas dan uji klinis lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya pada manusia.


Kesimpulan

Ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) terbukti efektif menurunkan jumlah koloni Streptococcus mutans dalam biofilm plak gigi secara in vitro. Konsentrasi 30% memberikan efek antibakteri yang paling optimal dan mendekati efektivitas klorheksidin 0,12%. Ekstrak ini berpotensi menjadi alternatif alami dalam pencegahan karies gigi.

rimbatoto rimbatoto situs toto rimbatoto situs slot toto slot slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor hari ini
situs togel bento4d situs slot gacor bento4d bento4d bento4d situs slot gacor situs resmi bento4d toto slot gacor slot thailand bento4d toto slot bento4d pmtoto pmtoto pmtoto